Yogyakarta,12/10/2019. Cognitive Behavioral Therapy menjadi salah satu metode yang dapat diadalkan dalam penanganan kasus-kasus depresi karena langkah-langkahnya yang jelas dan terukur. Depresi sendiri dapat terjadi akibat tidak tertanganinya kecemasan-kecemasan personal yang mulanya bersifat wajar kemudian berkembang menjadi maladaptif. Menurunnya produktivitas dalam bekerja, munculnya pikiran-pikiran negatif, masalah emosi, hingga  terganggunya interaksi sosial menjadi tanda-tanda yang patut diperhatikan. Kepekaan terapis menjadi penting dalam memahami interaksi antara pikiran, emosi, dan perilaku  yang menjadi komponen utama dalam memahami mekanisme kerja CBT.

Pelatihan CBT yang digagas oleh Himpunan Psikolog Pendidikan wilayah Yogyakarta  dan diselenggarakan di Hotel Grand Quality Yogyakarta  selama  satu hari dengan tema  Training on Cognitive Behavioral Therapy, Penanganan Depresi dan Kecemasan Dalam Setting Pendidikan menjadi ajang bagi para praktisi di bidang terapi untuk berbagi ilmu berdasarkan pengalaman-pengalaman menangani kasus menggunakan CBT. Tidak kurang dari 40 peserta hadir dari latarbelakang psikolog, akademisi-psikolog, psikiater, mahasiswa psikologi profesi, maupun residen di fakultas kedokteran yang menekuni terapi berbasis kognitif-perilaku. Dosen Prodi Psikologi Islam Fakultas Ushuluddin dan Dakwah IAIN Surakarta yang juga berprofesi sebagai Psikolog , Wakhid Musthofa berkesempatan hadir dalam kegiatan tersebut.

Para peserta sangat antusias dan menilai positif kegiatan yang diawali dengan  pengenalan tentang dasar-dasar CBT dan berbagai komponen-komponennya oleh Nurul Kusuma Hidayati, M.Psi., Psikolog (Psikolog pada CPMH UGM). Selain itu, pada sesi kedua materi difokuskan pada formulasi sebuah kasus dan mempraktikkan berbagai teknik andalan CBT dalam membantu klien menyelesaikan unfinished business yang mempengaruhi kehidupan klien disupervisi oleh Diana Setiyawati, M.HSC. Psy, Ph.D., Psikolog (Kepala CPMH). Melalui rangkaian pelatihan-pelatihan terapi para peserta  dapat me-refresh kembali keterampilan-keterampilan  yang telah dipelajari selama mengenyam pendidikan profesi sekaligus memperoleh keterampilan-keterampilan baru yang dibutuhkan dalam membantu menyelesaikan permasalahan klien yang sangat baragam dan berkembang mengikuti arus zaman. Keterlibatan akademisi dalam asosiasi profesi dan kegiatan2 semacam ini akan dapat meningkatkan kapabilitas dosen sebagai tenaga edukatif sekaligus sebagai praktisi kesehatan mental. (Wakhid Musthofa/PI)